PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU (UAP) MELAKSANAKAN PELATIHAN BT&CLS ONLINE DAN OFFLINE
PRINGSEWU (UAP) – Fakultas Kesehatan Program Studi S1 Keperawatan dan Profesi Ners Universitas Aisyah Pringswwu (UAP) mengadakan Pelatihan Basic Trauma & Cardiac Life Support (BT&CLS). Dikarenakan sedang dalam masa pandemi Covid-19, proses pelatihan BT&CLS dilakukan secara online dan offline yang bekerja sama dengan tim Ambulans Gawat Darurat (AGD) 118 Jakarta. Tim AGD 118 dipilih karena telah mendapatkan sertifikat dari American Surgeon Association (ASA), Ikatan Ahli Bedah Indonesia, Persatuan Ahli Penyakit dalam dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Pelatihan BT&CLS diadakan menjadi 2 gelombang. Untuk Gelombang pertama, dimulai pada tanggal 14-18 September 2020 sedangkan gelombang kedua dimulai pada tanggal 16-20 September 2020 dengan total peserta 102 orang, yang diikuti oleh mahasiswa s1 Keperawatan dan Profesi Ners.
Acara ini dibuka oleh Dekan Fakultas Kesehatan, Feri Kameliawati, S.Kep., Ners., M.Kep secara online. Dalam sambutannya Feri Kameliawati mengatakan, pelatihan ini merupakan salah satu usaha untuk mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia kerja dan juga merupakan tuntutan prasyarat mutlak dalam dunia kerja sehingga walaupun dalam keadaan pandemik Covid-19 pelatihan ini penting diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir. Dengan menyertakan sertifikat BT&CLS sebagai bukti telah mengikuti pelatihan dan memiliki kemampuan pengetahuan dan skill dalam bidang kegawatdaruratan dapat menentukan penerimaan tenaga kerjanya. Pelatihan ini diharapkan mencetak calon-calon perawat yang diakui oleh dunia kerja, meningkatkan kemamppuan dan kompetensi keperawatan gawat darurat dan kesiapan dalam menghadapi bencana serta kasus kegawatdaruratan yang dapat terjadi di kapanpun dan dimanapun.
Pelatihan BT&CLS merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Penanganan tersebut bertujuan untuk memberikan pertolongan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisir kerusakan organ dan kecacatan penderita. Perawat merupakan lini terdepan dalam pelayanan gawat darurat sehingga harus mampu menangani masalah yg diakibatkan kecelakaan dengan cepat dan tepat, oleh karena itu dituntut untuk memiliki kompetensi dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Salah satunya dengan melakukan pelatihan.
Metode pelatihan dilakukan dengan berbagai tahapan yaitu penyampaian teori, skill practice, dan terakhir skill exam yang dilakukan oleh Instruktur/Fasilitator Pelatihan BT&CLS AGD 118 yang sudah tersertifikasi dan kompeten di bidangnya. Evaluasi dilakukan dengan post test dan ujian praktik. Untuk penyampaian teori dan post test dilakukan secara online di tempat masing-masing peserta, sedangkan skill practice, dan skill exam dilakukan secara offline yang dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Aisyah Pringsewu (UAP). Peserta yang dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat BT&CLS. (*na)