Dosen FTI UAP Jadi Narasumber Kuliah Pakar di Poltekkes Kesuma Bangsa

PRINGSEWU (UAP) – Rekam medis pasien mulai beralih menjadi berbasis elektronik dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) nomor 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis. Melalui kebijakan ini, fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) diwajibkan menjalankan sistem pencatatan riwayat medis pasien secara elektronik.

PMK dimaksud merupakan kerangka regulasi pendukung dari implementasi transformasi teknologi kesehatan yang menjadi bagian dari pilar ke-6 Transformasi Kesehatan. Kebijakan ini hadir sebagai pembaharuan dari aturan sebelumnya yaitu PMK nomor 269 tahun 2008 yang dimutakhirkan menyesuaikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan pelayanan, kebijakan dan hukum di masyarakat.

Terkait hal tersebut diatas, Jum’at (24/2), Politeknik Kesehatan Kesuma Bangsa menggelar kuliah pakar dengan tema “Konsep Penerapan Rekam Medik Elektronik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan” dengan menghadirkan DR. (Can). Zulkifli, S.T., M.Kom dosen Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Aisyah Pringsewu sekaligus Ketua Pengembangan IT LLDIKTI Wilayah II didampingi dosen Rekayasa Perangkat Lunak Panji Bintoro,S.Kom. ,M.Cs, Ockhy Jey Fhiter Wassalam, S.Kom.,M.Kom.

Kegiatan yang berlangsung di Poltekkes Kesuma Bangsa, Jl. Imam Bonjol No.3 Gedong Air, Tanjung Karang Barat – Bandar Lampung tersebut dibuka oleh Ketua Yayasan Politeknik Kesehatan Kesuma Bangsa Ir. H. Mujitaba Naning, MBA dan dihadiri M. Yusuf Kohar, S.E., M.M, selaku Direktur, Kaprodi Rekam Medik Arfan Syahroni, SKM., MKM, dosen dan mahasiswa.

Disela-sela kegiatan, DR. (Can). Zulkifli, S.T., M.Kom mengatakan, Poltekkes Kesuma Bangsa telah menjalin kerjasama dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Aisyah Pringsewu pada tanggal 20 Januari 2023 yang lalu, terkait hal tersebut Insya’Allah Implementasi Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) akan dilakukan dosen Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Aisyah Pringsewu mengajar di Politeknik Kesehatan Kesuma Bangsa, katanya. (*na)