RTM FKes Universitas Aisyah Pringsewu
PRINGSEWU (UAP) – Dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan pembahasan bersama antara manajemen dan pelaksana tentang permasalahan-permasalahan yang terkait dengan implementasi sistem manajemen mutu, pencapaian sasaran/indikator mutu dan kinerja. Pembahasan masalah mutu dan kinerja dapat dilakukan dalam unit kerja, antar unit kerja untuk masalah-masalah yang bersifat teknis dan operasional yang dilakukan baik terjadwal maupun insidental sesuai dengan kebutuhan.
Permasalahan mutu, kinerja, dan permasalahan yang terjadi dalam penerapan sistem manajemen mutu secara periodik juga perlu dibahas bersama yang melibatkan seluruh jajaran yang ada dalam organisasi.
Terkait hal tersebut, Rabu (25/10), Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu menggelar Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dalam rangka meninjau sistem manajemen yang telah dilaksanakan dalam rangka memastikan kelanjutan kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas manajemen. Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat senat tersebut dihadiri Dekan FKes Rini Palupi, S.Kep, Ners, M.Kep., Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Maulia Isnaini, S.ST., M.Keb, UPM, GKM FKes, Kaprodi .
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Maulia Isnaini, S.ST., M.Keb, mengatakan, tinjauan dimaksudkan untuk melihat adanya peluang untuk menjadi lebih baik atau adanya kebutuhan akan perubahan sistem manajemen.
Dalam agenda rapat tinjauan manajemen membahas masalah yang memiliki potensi sama terjadi berulang dan memerlukan penyelesaian mendesak untuk dicarikan segera penyelesaiannya.
Pembahasan dalam RTM meliputi : hasil monitoring dan evaluasi, umpan balik pelanggan, kinerja proses dan pencapian sasaran, status tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan, tindak lanjut tinjauan manajemen yang lalu, perubahan yang dapat mempengaruhi sistem penjaminan, dan rencana kegiatan untuk pengembangan.
Beliau menegaskan, rapat tinjauan manajemen pada hakikatnya merupakan salah satu kegiatan wajib yang harus dilakukan guna mewujudkan peningkatan mutu dalam segala sektor, khususnya dalam penerepan manajemen resiko untuk pengaplikasian SPMI, tegasnya. (*na)