
TIM PENGABMAS PRODI D3 KEBIDANAN MELAKUKAN PENELITIAN DI PUSKESMAS PARDASUKA
PRINGSEWU (UAP) – Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Stunting bisa terhindar yaitu melalui optimalisasi gizi dan kesehatan dalam 1000 hari pertama kelahiran yaitu dari masa kehamilan hingga golden age usia 2 tahun. Program gizi yang telah dilakukan oleh pemerintah saat ini telah memberikan kontribusi terhadap penanggulangan masalah gizi yang ada. Upaya yang perlu dilakukan ke depan adalah percepatan perbaikan gizi yang dalam hal ini dinyatakan pemerintah melalui peraturan presiden nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dengan prioritas Seribu Hari Pertama Kehidupan atau 1000 HPK.
Upaya penurunan stunting merupakan salah satu sasaran pokok pembangunan nasional di bidang kesehatan melalui Gerakan 1000 HPK. Seribu hari pertama kehidupan merupakan periode emas seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, prevalensi stunting yang menurun secara nasional belum diikuti dengan menurunnya prevalensi stunting di semua puskesmas, untuk itu pada hari Kamis (17/12), tim pengabmas prodi D3 Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu yang terdiri dari Linda Puspita,S.ST.,M.Kes (Ketua Tim Penelitian), Psiari Kusuma Wardani,M.,Kes (Anggota), Mareza Yolanda Umar,M.,Kes (Anggota) mengadakan kegiatan penelitian di Puskesmas Pardasuka Kabupaten Pringsewu “Model Aplikasi Pencegahan Stunting Melalui 1000 Hari Kehidupan Pertama (HPK) di Puskesmas Pardasuka Kabupaten Pringsewu Tahun 2020.” (*na)