SERAH TERIMA JABATAN UAP
PRINGSEWU (UAP) – Kamis (18/7), Serah-terima jabatan (sertijab) Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) periode 2019-2023 dilaksanakan di Kampus setempat. Serah terima jabatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Sosialisasi Jabatan Struktural Universitas Aisyah Pringsewu terpilih berdasarkan nama-nama yang direkomendasikan senat akademik Universitas Aisyah Pringsewu dan keputusan Badan Penyelenggara (Yayasan Aisyah Lampung) yang telah diselenggarakan di Aula Universitas Aisyah Pringsewu, Kamis (4/7) lalu.
Ketua Senat Universitas Aisyah Pringsewu Zulkifli mengatakan, kegiatan serah terima ini merupakan sesuatu yang perlu dijaga dan dilaksanakan sebagai amanah, kita semua pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan bersatu padu untuk kemajuan UAP, bukan hanya itu saja , untuk mencapai perguruan tinggi yang bermutu, harus diawali dengan standar operasional. Semua harus punya standar sehinga visi misi dapat tercapai dengan baik. Dalam hal ini, beberapa point penting seperti adanya ukuran dalam berbuat dan bekerja, pentingnya kerja keras dalam mencapai mutu, serta cerdas, tuntas, berkualitas, ikhlas, sinergitas, mawas diri, dan jujur dalam bekerja.
Hardono selaku rektor Universitas Aisyah Pringsewu mengatakan, jabatan tersebut merupakan amanah yang tidak ringan, dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga mari kita menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dalam rangka mewujudkan Universitas Aisyah Pringsewu yang benar-benar menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam segala bidang, menjadi universitas Aisyah Pringsewu yang berdasarkan nilai-nilai islam (berakhlakul karimah), Universitas yang memang benar-benar BEDA.
Akhlakul karimah merupakan manivestasi keimanan dan keislaman paripurna seorang Muslim. Akhlakul karimah merupakan perilaku, adab yang didasarkan pada nilai-nilai wahyu sebagaimana dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW. Akhlakul karimah terbukti efektif dalam menuntaskan suatu permasalahan serumit apa pun.
Akhlak akan dimiliki oleh siapa saja yang secara sungguh-sungguh memahami, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam. Dan, siapa saja yang berhasil menjadikan akhlakul karimah sebagai karakter dalam dirinya tentu ia akan menjadi orang yang paling beruntung, baik di dunia maupun di akhirat. Orang berakhlak tidak memerlukan pencitraan apalagi memaksakan kehendak. Baginya, kepentingan bersama jauh lebih penting daripada kepentingan pribadi dan golongannya, ucapnya.
Hardono menambahkan, bahwa Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) merupakan salah satu kampus swasta yang pertama menjadi Universitas di Pringsewu, Alhamdulillah syukur kampus kita yang berada dinaungan Yayasan Aisyah Lampung dalam usia yang kurang dari 10 tahun sudah menjadi Universitas, tentu banyak target ke depanya yang ingin dicapai sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Tinggi dan peraturan-peraturan yang berlaku.
Sementara Ketua Yayasan Aisyah Lampung Sukarni, SST.,M.Kes dalam sambutannya mengatakan, ini merupakan awal kerja kita menuju Universitas Aisyah Pringsewu yang boomingnya adalah Universitas Pertama di Pringsewu apakah akan tetap eksis tergantung dari kita.
Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting, pendidikan yang baik bisa dijadikan modal investasi masa depan. Pendidikan yang baik dan berkualitas dapat menentukan karir seseorang dalam dunia kerja sehingga menjadi lebih profesional. Untuk itu, mari sama-sama mewujudkan Universitas Aisyah Pringsewu yang memang benar-benar dipercaya, dibanggakan, serta menjadi satu tujuan oleh masyarakat untuk belajar di tempat kita.
Bapak Ibu yang sudah serah terima kami mengucapkan terima kasih, kami berharap kepada Bapak Ibu mempunyai rencana kerja yang jelas, kita memerlukan suatu acuan untuk mengatur dan mengontrol semua aktivitas. Oleh karena itu, hendaknya bapak ibu memiliki rencana kerja yang terstuktur dengan baik, untuk menunjang kelancaran serta kemajuan Universitas Aisyah Pringsewu. Dengan adanya rencana kerja yang terstuktur dengan baik maka pengendalian dan tujuan yang akan dicapai dapat berjalan dengan baik.
Beliau juga berpesan, hilangkanlah prilaku sombong atas jabatan yang diamanahkan kepada bapak ibu karena sesungguhnya yang berhak sombong hanyalah Allah SWT. Kesombongan tidak pernah membuat kita mulia dalam pandangan manusia justru sebaliknya kesombongan hanya merendahkan pandangan orang kepada kita dan membuat kita hina dalam pandangan Allah SWT.(*na)