KULIAH PAKAR KEBIDANAN UAP
PRINGSEWU (UAP) – Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang didukung dengan kualitas pendidikan yang baik diharapkan dapat menghasilkan tenaga bidan yang berkualitas dan mampu bekerja secara ekonomi dan bertanggung jawab baik terhadap pasien maupun dengan mitra tenaga kesehatan lain. Penguatan pendidikan formal juga untuk mendukung terciptanya Cita-cita Indonesia dalam meningkatkan derajat kesehatan, dengan mecetak tenaga kesehatan yang profesional, akuntabel, menjadi mitra perempuan (Women Center Care), memberikan asuhan mulai dari masa kehamilan dengan mempertahankan kehamilan normal, menolong persalinan dengan konsep normal atas tanggung jawabnya sendiri, memberikan asuhan nifas normal, neonatus, bayi dan balita dengan pendekatan manajemen kebidanan (Midwifery) yang mencakup upaya pencegahan, memberikan pelayanan dengan konsep normal, deteksi dini komplikasi dan melaksanakan tindakan awal kegawatdaruratan.
Selain pendidikan formal melalui institusi pendidikan, kompetensi dan keilmuan bidan juga dapat ditingkatkan melalui kegiatan tambahan seperti seminar dan pelatihan. Banyak perbaikan yang harus dilakukan oleh profesi bidan dalam bidang pelayanan, pendidikan, maupun penelitian, setelah disahkannya UU no 04 tahun 2019 tentang Kebidanan. Oleh sebab itu, Program Studi Pendidikan Bidan, Profesi Bidan, Prodi S2 Kebidanan Fakultas Kesehatan Aisyah University menggelar kuliah pakar dengan tema “Penguatan Peran Bidan Pada Asuhan Kessehatan Reproduksi Dalam Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia”.
Ketua pelaksana kegiatan Beniqna Maharani Besmaya, S.Tr.Keb., M.Tr.Keb mengatakan, kuliah pakar dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 4 – 5 Oktober 2022 digelar secara daring, untuk hari pertama menghadirkan narasumber Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia Dr. Ade Jubaedah, SSiT, MM, MKM dan hari kedua dengan narasumber dr. Ivana, Sp.OG.,(K) FERR.
Kegiatan yang digelar secara daring ini bersifat diskusi ilmiah, materi yang disampaikan oleh narasumber sesuai dengan tema yang telang ditentukan yaitu terkait dengan “Penguatan Peran Bidan Pada Asuhan Kessehatan Reproduksi Dalam Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia”.
Beniqna berharap, kuliah pakar yang digelar ini mampu memberikan pemahaman terhadap peran pendidikan dalam penguatan pelayanan kebidanan di masyarakat, menciptakan tenaga kesehatan yang profesional, akuntabel, terbuka terhadap ilmu, memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam Care Provider, Comunicator, Comunity Leader, Decission maker, Manager, dan Researcher sehingga mampu memberikan derajat kesehatan yang optimal khususnya bagi ibu dan anak serta daur kehidupannya, harapnya. (*na)