Dosen UAP Presentasikan Usulan Program Dalam Matching Fund 2023
PRINGSEWU (UAP) – Platform Kedaireka bertujuan untuk membuka wadah kolaborasi agar proses invensi, inovasi, dapat bergerak lebih cepat ke sebuah produk yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas. Ketimpangan dalam penyesuaian terhadap perkembangan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Berbagai disiplin ilmu yang dimiliki Insan Perguruan Tinggi harus mampu membuka kesempatan setara untuk memperlancar proses difusi teknologi dalam meningkatkan produktivitas dengan proses kolaborasi lintas-sektor. Kedaireka sebagai wadah kolaborasi diharapkan mendorong terbentuknya ekosistem tersebut, yaitu iklim inovasi dengan sinergi yang inklusif antara unsur pemerintah, kampus, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), dan media (penta-helix).
Program pendanaan Dana Padanan Matching Fund Kedaireka berfokus untuk mewujudkan hasil kolaborasi inovatif melalui platform Kedaireka. Perguruan Tinggi dengan Mitra bekerja sama untuk meningkatkan manfaat dan relevansi sekaligus menyesuaikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Perguruan Tinggi dengan kebutuhan Mitra dan masyarakat. Kunci keberhasilan program adalah terbangunnya kepercayaan antara dua insan tersebut, yaitu Insan Perguruan Tinggi dan Mitra. Melalui Matching Fund Kedaireka, Perguruan Tinggi diakselerasi sebagai pusat inovasi bangsa dalam menerapkan kebijakan Kampus Merdeka untuk mencapai 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri dan LLDikti.
Matching Fund 2023 memiliki 5 (lima) prioritas riset untuk transformasi ekonomi Indonesia, yaitu Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Penguatan Pariwisata, dan Kemandirian
Kesehatan.
Melalui program ini, tim dosen Universitas Aisyah Pringsewu, yaitu Tahta Herdian Andika, S.Kom.,M.T.I., Panji Bintoro, S.Kom.,M.Cs., Salman Alfarisi Salimu, S.Pd.,M.Kom., Bayu Sekar Larasati, S.Psi.,M.Psi., Psikologi turut serta dalam program Matching Fund yang merupakan bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak Mitra.
Proposal yang berjudul “Pengembangan Program Pelayanan Publik Terpadu Menuju Digitalisasi Kabupaten Pringsewu” tersebut, seleksi administratif yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, setelah dilakukan evaluasi telah memenuhi persyaratan pengusulan Program Matching Fund Tahun 2023.
Maka pada hari Rabu (8/2), dilakukan Evaluasi Kelayakan Proposal Awal (Pitching), hal tersebut dimaksudkan untuk menilai manfaat, prospek, dan kelayakan dari inovasi/rekacipta yang diajukan.
Pada proses Evaluasi Kelayakan, substansi utama dari usulan program dipresentasikan oleh Tahta Herdian Andika, S.Kom.,M.T.I., didampingi tim pengusul. Pada proses tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Sosial Kabupate Pringsewu Dra. Titik Puji Lestari bersama stafnya selaku mitra secara daring.
Dr. (Can) Zulkifli, S.T., M.Kom selaku Ketua Unit Pengelola Program MF Universitas Aisyah Pringsewu mengatakan, semoga pada proses Evaluasi Kelayakan, substansi utama dari usulan program yang dinilai kelayakannya oleh tim reviewer, tim dosen Universitas Aisyah Pringsewu lolos ketahap Evaluasi Administratif Proposal Lengkap sampai ketahap akhir.
Beliau juga mengatakan, Insya’Allah besok Kamis (9/2) ada satu tim lagi yang akan melakukan proses Evaluasi Kelayakan, substansi utama dari usulan program.
Sementara Rektor Universitas Aisyah Pringsewu Wisnu Probo Wijayanto,S.Kep., Ners., MAN., menyampaikan selamat sudah sampai tahap proses Evaluasi Kelayakan, substansi utama dari usulan program, mudah-mudahan sampai ketahap akhir dan mendapatkan hasil yang terbaik. (*na)